Beginilah salafy (baca:
Wahabi), dengan berdalih pemurnian aqidah, kembali kepada Al-Qur’an
& Sunnah, tapi cara mereka dakwah tak ubahnya seperti penjajah.
Jangankan menghargai makam ulama, andai tak diultimatum oleh umat muslim
sedunia, maka makam Rasulullah SAW di Masjid Nabawi sudah hancur,
karena dianggap mengundang syirik.
Juru bicara Tajammu’ Tsuwar Libya
(Perserikatan Pro Revolusi Libya) menyampaikan bahwa pihaknya memperoleh
informasi adanya gerakan lebih dari 200 kendaraan tempur dan 3000
personel pasukan yang menamakan diri sebagai Liwa Tsuwar Libya (Panji
Pro Revolusi Libya) bentukan pasukan Salafy dari berbagai wilayah menuju ke kota Zliten untuk menghancurkan makam di wilayah itu, demikian lansir Bawwabah Al Ahram (9/3/2012).
Pihak At Tajammu` juga menambahkan
bahwa gerakan pasukan Salafiyah ke Zliten bertujuan untuk menghancurkan
makam Syeikh Abdussalam Al Asmar yang berada di kota tersebut.
Syeikh Abdussalam Al Asmar sendiri
merupakan seorang faqih madzhab Maliki yang wafat pada tahun 981 H yang
menjadi guru rujukan mayoritas ulama Malikiyah Libya di waktu itu.
Ulama yang juga tokoh sufi ini mendirikan masjid dan pusat pendidikan
Islam di Zilten yang kini berumur lebih dari 500 tahun yang dikenal
sebagai Zawiyah Syeikh Abdussalam Al Asmar. Namanya juga diabadikan
sebagai nama universitas Islam di Zliten Jami’ah Al Asmariyah yang
berkonsentrasi di bidang ilmu syariah.
0 komentar:
Posting Komentar